Khutbah Jum'at Bulan Ramadhan Terbaru | Memahami Hakikat Makna Puasa
Khutbah Jum'at Bulan Ramadhan Terbaru | Memahami Makna Hakikat Puasa
اَلْحَمْدُ للهِ, اَلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا, وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ, وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْاَنَ.
اَمَّا بَعْدُ, فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْأَنِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ.
Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah
Pada kesempatan di bulan ramadhan yang mulia ini, mari kita bersama sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan takwa yang sesungguh sungguhnya, dengan upaya menjalankan perintah perintah Allah, dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya.
Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah
Didalam bulan ramadhan yang sangat mulia ini, semua umat islam di berbagai belahan dunia bersama sama menjalankan ibadah puasa, mulai dari yang muda, tua, laki laki, perempuan, semuanya berbondong bondong, berbahagia, bersemangat, untuk memenuhi kewajiban berpuasa sebulan penuh di bulan ramadhan ini.
Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah
Berpuasa dibulan suci ramadhan, menjadi salah satu dari lima rukun Islam, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa ramadhan, dan haji bagi yang mampu. Artinya menjalankan puasa di bulan ramadhan menjadi salah satu tanda pengenal atau menjadi ciri khas dari seorang manusia yang mempunyai nilai keimanan kepada Allah, serta menjadi pemeluk agama Islam.

Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah
Secara bahasa As-Saoumu atau Puasa berarti menahan diri, sedangkang secara istilah As-Shoumu atau Puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu yang merusak nilai pahala dan keabsahannya mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua hal yang harus kita jaga selama kita berpuasa,
Yang Pertama, yaitu menjaga segala sesuatu yang dapat merusak nilai pahala ibadah puasa
Dalam hal ini, jika kita melakukan hal yang merusak nilai pahala puasa, bisa jadi memang tidak membatalkan keabsahan ibadah puasa, namun hal tersebut tetap mengurangi nilai pahala ibadah puasa. Sehingga ibadah puasa kita tiada kesempurnaan. Banyak sekali perkara perkara yang bisa merusak nilai pahala ibadah puasa, seperti halnya yang disampaikan oleh sahabat Jabir bin Abdillah:
اِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَحَارِمِ, وَدَعْ اَذَى الْجَارِ وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِيْنَةٌ يَوْمَ صَوْمِكَ, وَلَاتَجْعَلْ يَوْمَ صَوْمِكَ وَيَوْمَ فِطْرِكَ سَوَاءً.
Jika engkau berpuasa maka hendaklah telinga, mata dan lidahmu berpuasa dari berbohong dan perkara perkara yang diharamkan. Jangan sampai engkau menyakiti tetangga, hendaklah engkau dihiasi dengan kewibawaan/kekhidmatan dan ketenangan di hari puasamu dan janganlah engkau jadikan hari puasa dan tidak puasa sama saja.
Yang Kedua yaitu menjaga segala sesuatu yang dapat membatalkan keabsahan puasa, seperti halnya yang tertulis dalam kitab Ghoyah Wa Taqrib
وَالَّذِى يُفْطِرُبِهِ الصَّائِمُ عَشَرَةُ أَشْيَاءَ: مَا وَصَلَ عَمْدًا اِلَى الْجَوْفِ, أَوِ الرَّأْسِ, وَالْحُقْنَةُ فِي أَحَدِ السَّبِيْلَيْنِ, وَالْقَىْءُ عَمْدًا, وَالْوَطْءُ عَمْدًا فِي الْفَرْجِ, وَالْاِنْزَالُ عَنْ مُبَاشَرَةٍ, وَالْحَيْضُ, وَالنِّفَاسُ, وَالْجُنُوْنُ, وَالرِّدَّةُ.
Perkara yang membatalkan puasa ada 10 hal:Memasukkan sesuatu dengan sengaja ke lubang yang ada dalam tubuh atau lubang yang ada pada kepala, Memasukkan obat/alat ke dalam salah satu kemaluan dua, Muntah dengan sengaja, Bersetubuh dengan sengaja pada kemaluan, Keluar mani karena bersentuhan, Haid, Nifas, Gila, Murtad
Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah
Perlu kita ketahui, ibadah puasa adalah ibadah yang benar benar menjadi penguji keimanan seorang hamba, karena ketika kita berpuasa, kita tidak hanya disuruh untuk menahan diri dari makan minum belaka, melainkan kita juga diperintahkan untuk menjaga dan menahan diri dari perbuatan perbuatan yang tercela. Karena hakikat sesungguhnya dari makna Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang bisa merusaknya, baik dalam segi jasmani maupun rohani.
Baca Juga: Khutbah Jum'at Berusaha Melawan Godaan Syetan
Seperti halnya sabda Nabi Muhammad Saw
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ, اِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
Tiada kesempurnaan bagi seseorang yang berpuasa yang hanya menahan diri dari makanan dan minuman, karena sesungguhnya kesempurnaan puasa juga menahan diri dari perkataan perkataan dan perbuatan yang diharamkan atau dimakruhkan. (HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Khuzaimah, Dan Ibnu Hibban.
Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah
Itulah tadi khutbah singkat yang dapat khatib sampaikan, semoga dalam bulan ramadhan ini, kita tetap diberi kesehatan, keberkahan, dan kemudahan dalam segala hal. Sehingga kita bisa beribadah dengan baik dan khidmat. Amin amin ya rabbal alamin.
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بسم الله الرحمن الرحيم, فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرُ لَّهُ, وَاِنْ صُوْمُوْا خَيْرُ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ, ونَفَعَنَا وَاِيَّكُمْ بِالْاَياتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, اِنَّهُ تَعَالَى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَّءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
Oleh: Ustad Mohamad Nurofik Direktur Lembaga Dakwah Sunni Indonesia