Pandangan Agama Terkait NNN (No Nut November)

Pandangan Agama Terkait NNN (No Nut November)


NNN adalah sebuah challenge untuk tidak melakukan ejakulasi di bulan November. No Nut November hanya berlaku untuk pria, namun tidak ada kejelasan bagi pria yang sudah menikah atau belum. Istilah NNN muncul mulai tahun 2011 dan kemudian menjadi istilah yang cukup terkenal pada tahun 2017. Namun sejauh ini belum ditemukan asal muasal challenge ini, karena sejauh ini NNN begitu saja muncul dipermukaan dunia maya, yang kemudian mendapat respon terus menerus dari netizen, dan menjadi viral.

 
Melihat istilah NNN (No Nut November) mungkin hanya berkategori sebuah permainan, atau hal yang kebetulan saja viral, karena faktanya belum ada klaim pihak pencetus awal istilah NNN tersebut, dibuktikan juga dari sisi agama maupun adat tidak ada kejelasan asal muasalnya.


Melihat histori dari NNN (No Nut November) tersebut, membuktikan bahwa NNN murni muncul dari kreasi (ulah tingkah) manusia yang kemudian menjadi seperti permainan rutin di masyarakat, khususnya masyarakat dunia maya.


Menindak lanjuti tentang NNN (No Nut November) perlu adanya pandangan agama untuk menjadi pengontrol, agar tatanan kehidupan yang terkena dampak dari NNN masih bisa terkendali dan dijangkau oleh sisi agama, karena memang sesungguhnya agama punya peran untuk mengatur dan menjangkau kehidupan manusia.


Lantas bagaimana pandangan agama terkait NNN?


Untuk menentukan bagaimana pandangan agama tentang NNN, perlu adanya pembagian atau pengelompokan masalah terkait NNN, agar pembahasan bisa mengerucut dan bisa dipahami.


1.    NNN adalah sebuah sesuatu layaknya permainan (rutin yang baru dari manusia khususnya di bulan November.


2. NNN bukan sebuah keyakinan, adat, tradisi, dan ritual, namun hanya sebuah Challenge (Permainan) rutinan.

Pandangan Agama Terkait NNN No Nut November

3. Jika dalam permainan NNN tersebut yang tidak boleh ejakulasi adalah seorang laki laki yang sudah menikah, maka hal tersebut sedikit menyalahi agama (Khilaful Awal), karena bagi laki laki yang sudah menikah kapanpun mau menuruti hasrat kepada istrinya tentu dibolehkan.


4. Jika dalam permainan NNN tersebut yang tidak boleh ejakulasi adalah laki laki yang belum menikah, tentu itu ada pandangan positif dari sisi agama, karena memang ejakulasi di luar pernikahan (onani) adalah suatu yang negatif dari pandangan agama. Jadi jika laki laki yang belum menikah tersebut bisa menahan ejakulasi (selain mimpi basah) tentu mendapat nilai positif dari sisi agama.


Perlu diketahui agama memandang apapun itu boleh, selama tidak ada unsur syirik atau menyalahi agama dan kehidupan. Jadi, jika NNN hanya menjadi sebatas permainan rutinan baru yang tidak berbau kesyirikan dan tidak menyalahi agama dan kehidupan tentu boleh boleh saja. Selain dari itu NNN juga tidak boleh diakui sebagai sesuatu yang harus dilakukan, dan jika tidak dilakukan akan beresiko, atau mengakibatkan mudhorot (kejelekan). Demikian pembahasan tentang NNN (No Nut November).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel