Siapakah Imam Bukhari? | Biografi Lengkap Imam Bukhari
Siapakah Imam Bukhari? | Biografi Lengkap Imam Bukhari
Ldsi Online. Pada artikel kali ini akan membahas Bografi Lengkap Imam Bukhari, nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizhah, Imam Bukhari adalah ulama hadits yang sangat masyhur, kelahiran Bukhara, suatu kota di Uzbekistan, wilayah Uni Sovyet, yang merupakan simpang jalan antara Rusia, Persi, Hindia, dan Tiongkok. Beliau lebih terkenal dengan nama Bukhari (putra daerah Bukhara).
Imam Bukhari dilahirkan setelah selesai Shalat Jum’at, pada tanggal 13 Bulan Syawal, tahun 194 H. (810 M). Seorang Muhadditsin yang jarang tandingannya ini, sangat wara’, sedikit makan, banyak membaca Al-Qur’an, baik siang maupun malam, serta gemar berbuat kebajikan kepada murid muridnya. Nenek moyang beliau yang bernama Al-Mughirah bin Bardizbah, konon adalah seorang Majusi yang kemudian menyatakan keislamannya di hadapan Walikota yang bernama Al-Yaman bin Ahnas Al-Ju’fi, yang karena inilah kemudia beliau dinasabkan dengan Al-Ju’fi atas dasar walaul Islam.
Sejak berumur kurang lebih 10 tahun, sudah mempunyai perhatian dalam ilmu ilmu hadits, bahkan sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak sedikit jumlahnya. Beliau merantau ke negeri Syam, Mesir, Jazirah sampai dua kali, ke Basrah empat kali, ke Hijaz bermukim 6 tahun, dan pergi ke Baghdad bersama sama para ahli hadits yang lain, sampai berkali kali.
Pada suatu ketika, beliau pergi ke Baghdad, para ulama hadits di Baghdad bersepakat menguji ulama muda yang mulai menanjak namanya. Ulama hadits tersebut terdiri dari 10 orang yang masing masing akan mengutarakan 10 hadits kepada beliau, yang sudah ditukar tukar sanad dan matannya. Imam Bukhari diundangnya pada suatu pertemuan umum yang dihadiri juga oleh Muhadditsin dari dalam dan luar kota. Bahkan diundang juga ulama hadits dari Khurasan.
Satu demi satu dari 10 ulama hadits tersebut menanyakan 10 hadits yang telah mereka persiapkan. Jawaban beliau terhadap setiap hadits yang dikemukakan oleh penanya pertama ialah saya tidak mengetahuinya.
Demikian selesai penanya pertama, majulah penanya kedua dengan satu persatu dikemukakan hadits yang sudah disiapkan dan seterusnya sampai selesai penanya yang kesepuluh dengan hadits-haditsnya sekali. Jawabannya pun saya tidak mengetahuinya. Tetapi setelah beliau mengetahui gelagat mereka yang bermaksud mengujinya, lalu beliau menerangkan dengan membenarkan dan mengembalikan sanad sanadnya pada matan yang sebenarnya satu per satu sampai semuanya.
Para ulama yang hadir tercengang dan terpaksa harus mengakui kepandaiannya, ketelitiannya, dan kehafalannya dalam ilmu hadits.
Imam Bukhari telah memperoleh hadits dari beberapa hafidz, antara lain Maki bin Ibrahim, Abdullah bin Usman, Al-Marwazi, Abdullah bin Musa, Al-Abbasi, Abu Ashim As-Syaibani dan Muhammad bin Abdullah Al-Anshari. Ulama ulama besar yang pernah mengambil hadits dari beliau antara lain Imam Muslim, Abu Zur’ah, At-Turmudzi, Ibnu Khuzaimah, An-Nasa’i.
Karya karya Imam Bukhari banyak sekali, antara lain:
1. Jami’us Shalih, yakni kumpulan hadits hadits shahih yang beliau persiapkan selama 16 tahun lamanya. Beliau sangat berhati hati menuliskan tiap hadits pada kitab ini, ternyata setiap hendak mencantumkan dalam kitabnya, beliau lebih dulu mandi dan bershalat istikharah, minta petunjuk baik kepada Allah, tentang hadits yang akan ditulisnya. Ini bukanlah satu satunya cara untuk menentukan keshahihan hadits secara ilmiyah, namun lebih dari itu, seluruh ulama Islam di seluruh penjuru dunia, setelah mengadakan penelitian sanad sanadnya mengakui, bahwa seluruh sanadnya adlah tsiqah, walaupun ada beberapa buah saja yang didakwa lemah sanadnya, namun tidak terlalu lemah sama sekali.
Kitab tersebut berisikan hadits hadits shahih semuanya, berdasarkan pengakuan beliau sendiri, ujarnya: “Saya tidak memasukkan dalam kitabku ini kecuali shahih semuanya.”
Jumlah hadits yang dituliskan dalam kitab jami’nya, sebanyak 6.397 buah. Dengan yang terulang ulang, belum dihitung yang mu’allaq dan mutabi’. Yang mu’allaq sejumlah 1.341 buah, dan yang muttabi’ sebanyak 384 buah (ini khilaf), jadi seluruhnya berjumlah 8.122 buah, di luar yang maqthu’ dan mauquf. Sedang jumlah yang tulen saja, yakni tanpa yang berulang, tanpa mu’allaq dan muttabi’ 2.513 buah.

Kitab ini merupakan seshahih shahih kitab hadits setelah Al-Qur’an.
2. Qadlayas Shahabah wat tabi’in
3. At-Tarikhul Kabir
4. At-Tarikhul Ausath
5. Al-‘Adabul Munfarid
6. Birrul Walidain
Imam Bukhari wafat pada malam sabtu selesai shalat Isya’, tepat pada malam Idul Fitri tahun 252 H (870 M), dan dikebumikan sehabis shalat dzuhur di Khirtank, suatu kampung tidak jauh dari kota Samarkhan. Itulah sekilas tentang biografi lengkap perjalanan Imam Bukhari mulai dari sejak dilahirkan hingga beliau wafat.