Motivasi Belajar Dari Kisah Ibnu Hajar Al-Asqalani
Motivasi Belajar Dari Kisah Ibnu Hajar Al-Asqalani
Ibnu hajar al-Asqalani adalah salah satu ulama ahli hadits yang kisahnya bisa menjadi motivasi belajar, suatu ketika saat beliau masih belajar disebuah madrasah, ia terkenal sebagai murid yang rajin, namun ia juga dikenal sebagai murid yang bodoh, selalu tertinggal jauh dari teman-temannya. Bahkan sering lupa dengan pelajaran-pelajaran yang telah diajarkan oleh gurunya di sekolah yang membuatnya patah semangat dan frustasi.
Beliaupun memutuskan untuk pulang meninggalkan sekolahnya. Ditengah perjalanan pulang, dalam kegundahan hatinya meninggalkan sekolahnya, hujan pun turun dengan sangat lebatnya, memaksa dirinya untuk berteduh didalam sebuah gua. Ketika berada di dalam gua pandangannya tertuju pada sebuah tetesan air yang menetes sedikit demi sedikit jatuh melubangi sebuah batu, ia pun terkejut beliau pun bergumam dalam hati, sungguh sebuah keajaiban. Melihat kejadian itu beliau pun merenung. Bagaimana mungkin batu itu bisa terlubangi hanya dengan setetes air. Ia terus mengamati tetesan air itu dan mengambil sebuah kesimpulan bahwa batu itu berlubang karena tetesan air yang terus menerus.
Dari peristiwa itu, seketika ia tersadar bahwa betapapun kerasnya sesuatu jika ia diasah terus menerus maka ia akan menjadi lunak. Batu yang keras saja bisa terlubangi oleh tetesan air apalagi kepala saya yang tidak menyerupai kerasnya batu. Jadi kepada saya pasti bisa menyerap segala pelajaran jika dibarengi dengan ketekunan, rajin, dan sabar.
Sejak saat itu semangatnyapun kembali tumbuh lalu beliau kembali ke sekolahnya dan menemui gurunya dan menceritakan peristiwa yang baru saja ia alami. Melihat semangat tinggi yang terpancar di jiwa beliau, gurunyapun berkenan menerimanya kembali untuk menjadi murid di sekolah itu.
Sejak saat itu perubahanpun terjadi dalam diri ibnu hajar. Beliau menjadi murid yang tercerdas dan melampaui teman temannya yang telah menjadi para Ulama besar dan ia pun tumbuh menjadi ulama tersohor dan memiliki banyak karangan dalam kitab kitab yang terkenal di jaman kita sekarang ini.
Diantara karya beliau yang terkenal ialah Fathul Baari Syarah Shahih Bukhari, Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Al Ishabah fi Tamyizish Shahabah, Tahdzibut Tahdzib, Ad Durarul Kaminah, Tahgliqut Ta’liq, Inbaul Ghumr bi Anbail Umr dan lain lain.
Bahkan menurut muridnya, yaitu Imam Asy-Syakhawi, karya beliau mencapai lebih dari 270 kitab. Sebagian peneliti pada zaman ini menghitungnya, dan mendapatkan sampai 282 kitab. Kebanyakan berkaitan dengan pembahasan hadits, secara riwayat dan dirayat (kajian).
Asy-Syakhawi juga berkata, “Adapun pujian para ulama terhadapnya, ketahuilah pujian mereka tidak dapat dihitung. Mereka memberikan pujian yang tak terkira jumlahnya, namun saya berusaha untuk menyebutkan sebagiannya sesuai dengan kemampuan”.
Baca juga: Biografi Lengkap Ibnu Hajar Al-Asqalani
Al-Iraqi berkata, “ia adalah syaikh, yang alim, yang sempurna, yang mulia, yang seorang muhaddits (ahli hadits), yang banyak memberikan manfaat, yang agung, seorang Al-Hafizh, yang sangat bertakwa, yang dhabit (dapat dipercaya perkataannya), yang tsiqah, yang amanah, Syihabudin Ahmad Abdul Fadhl bin Asy-Syaikh, Al-Imam, Al-Alim, Al-Auhad, Al-Marhum Murudin, yang kumpul kepadanya para perawi dan syaikh-syaikh, yang pandai dalam nasikh dan mansukh, yang menguasai Al-Muwafaqat dan Al-Abdal, yang dapat membedakan antara rawi rawi yang tsiqah dan dhaif, yang banyak menemui para ahli hadits, dan yang banyak ilmunya dalam waktu yang relative pendek”. Dan masih banyak lagi Ulama yang memuji dia, dengan kepandaian Ibnu Hajar.

Karya tulis Ibnu Hajar Al-Asqalani antara lain:
1. Ithaf Al-Mahran bi Athraf Al-Asyarah
2. An-Nukat Azh-Zhirat Ala Al-Athraf
3. Ta’rif Ahli At-Taqdis bi Maratib Al-Maushufin bi At-Tadlis (Thaqabat Al-Mudallisin)
4. Taghliq At-Ta’liq
5. At-Tamyiz fi Takhrij Ahadits Syarh Al-Wajiz (At-Talkhis Al-Habir)
6. Ad-Dirayah fi Takhrij Ahadits Al-Hidayah
7. Fath AL-Bari bi Syarh Shahih Bukhari
8. Al-Qaul Al-Musaddad Fi Adz-Dzabbi An Musnad Al-Imam Ahmad
9. Al-Kafi Asy-Syafi Fi Takhij Ahadits Al-Kasyyaf
10. Mukhtashar At-Targhib wa At-Tarhib
11. Al-Mathalib Al-Aliyah bi Zawaid Al-Masanid Ats-Tsamaniyah
12. Nukhbah Al-Fikri Fi Mushthalah Ahli Al-Atsar
13. Nuzhah An-Nazhar Fi Taudhin Nukhbah Al-Fikr
14. Komentar dan kritik atas kitab Ulum Hadits karya Ibnu As-Shalah
15. Hadyu As-Sari Muqaddimah Fath Al-Bari
16. Tabshir Al-Muntabash bi Tahrir Al-Musytabah
17. Ta’jil Al-Manfaah bi Zawaid Rijal Al-Aimmah Al-Arba’ah
18. Taqrib At-Tahdzib
19. Tahdzib At-Tahdzib
20. Lisan Al-Mizan
21. Al-Ishabah Fi Tamyiz Ash-Shahabah
22. Inba’ Al-Ghamar bi ibna’ Al-Umur
23. Ad-Durar Al-Kaminah Fi A’yan Al-Miah Ats-Tsaminah
24. Raf’ul Ishri ‘an Qudhat Mishra
25. Bulughul Maram min Adillah Al-Ahkam
26. Quwwatul Hujjaj fi Umum Al-Maghfirah Al-Hujjaj
Baca juga: Khutbah Jum’at Umum | Hak Seorang Muslim Atas Muslim Lainnya
Sebelum menjadi ulama tersohor Ibnu Hajar Al-Asqalani dikatakan sebagai murid yang bodoh, namun ketika beliau mendapat petunjuk hingga beliau masuk goa dan menemukan tetesan air yang bisa melubangi batu yang keras, akhirnya beliau bisa menyimpulkan bahwa dengan kerajinan, keistikomahan, sungguh sungguh, maka lama kelamaan akan bisa menghilangkan kebodohan. Dan akhirnya hal itupun diraih beliau, sampai beliau menjadi ulama tersohor, kisah Ibnu hajar Al-Asqalani adalah kisah yang sangat memotivasi para pelajar.