Biografi Lengkap Imam Ibnu Ruslan Pengarang Matan Zubad

Biografi Lengkap Imam Ibnu Ruslan Pengarang Matan Zubad

Beliau adalah Al-Imam Al-Alamah Syihabuddin Ahmad bin Husain bin Hasan bin Ali bin Yusuf bin Ali bin Arsilan Ar-Ramli Asy-Syafi’i. Guru guru beliau dalam bidang fiqh adalah Ibnu Al-Haim, Ibnu Al-Gharabi, Asy-Syihab Al-Ba’uni, dalam bidang ilmu hadits guru beliau adalah Ibnu ‘Ala, dan lainnya, sedang dalam ilmu hanwu guru guru beliau adalah Ibnu Al-Haim, ‘Umadi, Muhibul Qasi dan lainnya.

Beliau banyak mengarang kita-kitab, diantaranya adalah:

1. Matan Zubad, yaitu fiqih Syafi’i dalam bentuk syair

2. Syair Qiraat yang tiga tentang bacaan AL-Qur’an

3. Syarah Hadits Bukhari

4. Syarah Sunan Abu Daud

5. Syarah Minhaj Al-Baidhawi

6. Syarah Adzkarun Nawawi

7. Dan banyak lagi lainnya.

Kitab Matan Zubad, yaitu fiqih Syafi’i dengan bentuk syair yang diseluruh Madrasah Syafi’iyah bagian Ibtidaiyah di Indonesia. Kitab Matan Zubad dari Ibnu Ruslan adalah kitab yang baik sekali untuk dipakai sebagian pelajaran dasar dari fiqih syafi’i, karena selain susunannya terang, juga cukup lengkap dari bab Thaharah sampai bab Ummahatul Aulaad dan ditutup dengan syair tentang Tasawuf yang sangat baik sekali. Beliau wafat bulan Sya’ban tahun 844 H. Di Baitul Muqaddas Palestina dan bermakam di situ.

Baca juga: Khutbah Jum’at Umum | Hak Seorang Muslim Atas Muslim Lainnya

Keikhlasan Imam Ibnu Ruslan Dalam Menulis Kitab

Imam Ibnu Ruslan menyelesaikan penulisan kitab Zubad di atas sebuah kapal yang berlayar di lau lepas. Beliau di situ bersama banyak orang. Disaat orang lain tidur, makan, minum, beliau sendirian sibuk merampungkan kitab berupa syair-syair dan fan fiqih tersebut. Pada saat kitab Zubad selesai ditulis, Imam Ibnu Ruslan mengikatkan batu di bagian atas dan bawah kitab itu. Beliau ingin melempar kitab itu ke laut. Oran orang di kapal saat melihat itu segera mencegahnya. Mereka merasa sayang, hasil kerja keras tulisan buah karya seorang ulama dibuang begitu saja. Namun beliau tetap bersikukuh dengan niatnya. “Biarkanlah, Jika kitab karanganku ini benar benar ditulis ikhlas karena Allah, air laut tidak akan mampu merusaknya”. Kata beliau mantap.

Imam Ibnu Ruslan yakin akan kebenaran firman Allah dalam surat Al-Qashash ayat 88, كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهُ , sebagian Ahli tafsir megartikan ayat tersebut dengan “setiap apapun akan hancur binasa kecuali diniatkan ikhlas karena Allah”. Disebabkan keikhlasan pengarangnya, ombak berhasil membawa kitab tersebut ke tepi laut. Di tempat tersebut ada banyak nelayan mencari ikan. Kitab tersebut atas takdir Allah akhirnya tersangkut di jaring salah satu nelayan. Nelayan tersebut kemudian membawa kitab yang ditemukannya diserahkan kepada salah seorang ulama di daerah itu. Ulama itu menerima kitab misterius tersebut dengan perasaan takjub. Akhirnya dibacalah lembar demi lembar kitan yang diterimanya itu. Dia kagum dengan keindahan susunan dan bobot kulitas kitab madzhab Syafi’i itu. Ulama tersebut lantas memerintahkan untuk menulis dan menyebarluaskan kitab asing tersebut. Akhirnya kitab tersebut berkat keikhlasan pengarangnya, tersebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.

Biografi Lengkap Imam Ibnu Ruslan Pengarang Matan Zubad


Baca juga: Biografi Imam Ath-Thabari Sang Ulama Mufassirun

Hal itu ditulis oleh Ibnu Ruslan dalam Zubadnya:

وَاللهُ أَرْجُوْ الْمَنَّ بِالْاِخْلَاصِ لِكَيْ يَكُوْنَ مُوْجِبَ الْخَلَاصِ

Seperti itulah keikhlasan ulama ulama terdahulu. Mereka menomorsatukan keikhlasan dalam mengarang kitab. Tidak ada pikiran meraih popularitas atau keuntungan materi melalui royalti. Ulama salaf berhasil memadukan antara ilmu dengan amalnya. Itulah rahasia kitab-kitab ulama salaf penuh berkah dan terus dibaca dan menginspirasi dari generasi ke generasi.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel