Khutbah Jum’at Umum Terbaru | Berbuat Baik Kepada Tetangga
Khutbah Jum’at Umum Terbaru | Berbuat Baik Kepada Tetangga
Khutbah jumat terbaru kali ini berjudul berbuat baik kepada tatangga, didalam khutbah kali ini berisi contoh contoh dari Nabi yang menyemangati kita semua untuk bisa berbuat baik kepada tetangga kita.
اَلْحَمْدُ للهِ, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ, وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَمَّا بَعْدُ, فَاِنِّي أُصِيْكُمْ وَنَفْسِ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَعْبُدُوْ اللهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا, وَبِالْوَلِدَيْنِ اِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَي وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِيْنِ وَالْجَارِ ذِيْ الْقُرْبَي وَالْجَارِ الْجُنُوْبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ, اِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًا
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Pada kesempatan yang penuh dengan barakah ini, mari kita senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt, dengan berupaya dan berusaha sekuat tenaga menjalankan perintah perintah Allah yang menjadi kewajiban kita semua, serta berusaha menjauhkan diri dari segala yang dilarang oleh Allah Swt.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Dari kutipan ayat dipembuka khutbah tadi, adalah salah satu bentuk perintah dari Allah kepada kita semua untuk menjaga hubungan baik dengan tetengga, berbuat baik dengan tetangga, baik tetangga dekat maupun yang jauh dari rumah kita, atau tetangga yang ada hubungan kekerabatan dengan kita maupun tetangga yang tidak ada hubungan kekerabatan dengan kita. Terahdap mereka semua, kita diperintah Allah untuk berbuat baik kepada mereka semua.
Baginda Nabi Saw memberi tahu kita bahwa salah satu tanda kesempurnaan iman seseorang adalah memuliakan tetangganya, sebagaimana sabdanya:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِا اللهِ وَالْيَوْمِ الْاَخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir(dengan iman yang sempurna), maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. (HR. Bukhari Muslim).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Bahkan Nabi Muhammad Saw memberi teladan kepada kita semua agar berbuat baik kepada tetangga kita, sebagaimana hadits yang disampaikan oleh sahabar Abu Dzarr ra:
اِنَّ خَلِيْلِيْ صلى الله عليه وسلم أَوْصَانِيْ فَقَالَ: اِذَا طَبَخْتَ مَرَقًا فَأَكْثِرْ مَاءَهُ ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيْرَانِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوْفٍ.
Seungguhnya kekasihku (Nabi Muhammad Saw) berpesan kepadaku: Jika engkau memasak sup, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian lihatlah salah satu keluarga diantara tetanggamu lalu berikanlah sebagian darinya kepada mereka dengan baik. (HR. Muslim).
Baca Juga: Khutbah Jum’at Umum | Cara Menghadapi Ujian
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Mengenai sikap baik kepada tetangga, kisah yang sering diceritakan oleh para ulama adalah sikap seorang wali yang bernama Sahl At-Tustari kepada tetangganya yang beragama majusi. Kisah ini disampaikan oleh Ibnu Al-Mulaqqin dalam Thabaqot Al-Auliya’, sebagaimana berikut ini:
Sahl As-Tustari memiliki seorang tetangga yang beragama majusi. Suatu ketika jamban tetangga yang majusi itu bocor hingga mengalirlah kotoran dari jamban itu ke rumah Sahl. Dengan penuh kesabaran, di siang hari Sahl menampung kotoran itu. Lalu ia membuangnya di malam haru. Setahun hal itu berjalan, Sahl sama sekali tidak pernah mengeluh dan protes kepada tetangganya tersebut. Suatu saat, Sahl jatuh sakit. Ia lalu memanggil sang majusi dan memberitahunya tentang kotoran majusi yang mengalir ke rumahnya setiap hari. Sahl merasa ajalnya sudah dekat, ia khawatir jika hal itu tidak ia beritahukan kepada majusi, ahli waris Shal tidak akan bersabar sebagaimana ia bersabar. Itu akan menyebabkan mereka mamusuhi majusi. Mendengar hal itu, majusi menangis terharu bercampur takjub atas kesabaran Sahl yang luar biasa. Sang majusi lalu berkata: “anda bersabar atas gangguan kotoran dari jambanku selama berbulan bulan. Anda tetap memperlakukanku dengan sangat baik. Ulurkan tangan anda, aku akan masul islam dengan membaca dua kalimat syahadat di hadapan anda”. Tidak lama setelah itu, Sahl pun meninggal dunia.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Dari berbagai macam perintah dan contoh berbuat baik kepada tetangga di atas, jangan hanya kita jadikan sebagai cerita yang tidak kita contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari hari, mari kita sesama tetangga saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan, saling menjalin kerukunan, kekeluargaan, saling tolong menolong, saling menjenguk bila ada tetangga kita yang sakit, saling turut berduka cita jika ada tetangga kita yang meninggal, saling menjaga aib dan kejelekan tetangga, saling berlomba lomba untuk menciptakan kerukuran dan keharmonisan sesama tetangga, saling memaafkan. Semata mata karena kita semua sama sama hamba Allah yang bertakwa dan iman kepada-Nya.
Baca Juga: Khutbah Jumat Umum Nasional | Akhlak Kepada Pemimpin Dan Kewajiban Taat Kepadanya
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Demikianlah khutbah yang dapat kami sampaikan, semoga kita semua bisa menjalankan contoh contoh dari Nabi untuk berbuat baik kepada tatangga, semoga kita selalu mendapat petunjuk dari Allah, diberikan umur yang barakah, rizki yang barakah, dan semoga kita semua mati dalam keadaan husnul khatimah, Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.