Pengertian Hadits Dla'if Dan Klasifikasinya

PENGERTIAN HADITS DLA’IF DAN KLASIFIKASINYA

PENGERTIA HADITS DLA’IF

مَا فَقِدَ شَرْطًا أَوْاَكْثَرَ مِنْ شُرُوْطِ الصَّحِيْحٍ أَوِ الْحَسَنِ.

Ialah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat syarat hadits shahih atau hadits hasan.
Hadits dla’if itu banyak macam ragamnya, dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak atau sedikitnya syarat syarat hadits shahih atau hasan yang tidak di penuhinya. Hadits dla’if yang karena tidak bersambung sambung sanadnya dan tidak adil rawinya, adalah lebih dla’if dari pada hadits dla’if yang hanya keguguran satu syarat makbul (syarat syarat yang diterima untuk hadits shahih dan hasan) saja, baik pada sanadnya, maupun pada rawinya. Hadits dla’if yang keguguran tiga syarat makbul, adalah lebih dla’if daripada hadits dla’if yang keguguran dua syarat.
Al-‘Iraqy membagi hadits dla’if menjadi 49 bagian, dan sebagian ulama yang lain membaginya menjadi 129 bagian.

KLASIFIKASI HADITS DLA’IF MENURUT MUHADDITSIN

Dari segi diterima atau tidaknya suatu hadits untuk dijadikan hujjah, maka hadits ahad itu pada prinsipnya terbagi kepada dua bagian, yaitu hadits makbul dan hadits mardud. Yang termasuk hadits makbul ialah hadits shahih dan hasan, dan yang termasuk hadits mardud ialah hadits dla’if dengan segala macamnya. Untuk mengetahui syarat syarat suatu hadits itu dapat diterima (makbul), tidak dapat dipisahkan dengan pengetahuan tentang sebab sebab ditolaknya suatu hadits.

Para Muhadditsin mengemukakan sebab sebab tertolaknya hadits dari dua jurusan, yakni dari jurusan sanad dan jurusan matan.

A. Dari Jurusan Sanad Diperinci Menjadi Dua Bagian

Pertama: Terwuudnya cacat cacat pada rawinya, baik tentang keadilannya maupun kehafalannya.
Kedua: ketidak bersambung sambungnya sanad, dikarenakan adanya seorang rawi atau lebih, yang digugurkan atau saling tidak bertemu satu sama lain.

Cacat Cacat Pada Keadilan Dan Kedlabithan Rawi Itu Ada 10 Macam.

1. Dusta, hadits dla’if yang karena rawinya dusta disebut hadits maudlu’.
2. Tertuduh dusta, hadits dla’if yang karena rawinya tertuduh dusta, disebut hadits matruk.
3. Fasik
4. Banyak salah
5. Lengah dalam menghafal. Hadits dla’if yang karena rawinya fasik, banyak salah dan lengah disebut hadits munkar.
6. Banyak waham (purbasangka). Hadits dla’if yang karena rawinya waham, disebut mu’allal.
7. Menyalahi riwayat orang kepercayaan. Kalau menyalahi riwayat kepercayaan tersebut karena dengan penambahan suatu sisipan, haditsnya disebut hadits mudraj, kalau menyalahi riwayat orang kepercayaan tersebut dengan memutarbalikkan, haditsnya disebut hadits maqlub, kalau menyalahi riwayat tsiqah tersebut dengan menukar nukar rawi, haditsnya disebut hadits mudltharib, kalau menyalahi riwayat orang kepercayaan tersebut dengan perubahan syakal huruf, haditsnya disebut hadits muharraf, dan kalau perubahan itu tentang titik titik kata, haditsnya disebut hadits mushahhaf.
8. Tidak diketahui identitasnya (jahalah), hadits dla’if yang karena jahalah ini disebut hadits mubham.
9. Penganut bid’ah, hadits dla’if yang karena rawinya penganut bid’ah disebut hadits mardud.
10. Tidak baik hafalannya: hadits dla’if yang karena ini, disebut hadits syadz dan mukhtalith.

Pengertian Hadits Dla'if Dan Klasifikasinya


Sebab Sebab Tertolaknya Hadits Karena Sanadnya Digugurkan (Tak Bersambung)

1. Kalau yang digugurkan itu sanad pertama, maka haditsnya disebut hadits mu’allaq.
2. Kalau yang digugurkan itu sanad terakhir (sahabat), disebut hadits mursal.
3. Kalau yang digugurkan itu dua orang rawi atau lebih berturut turut, disebut hadis mu’dlal.
4. Jika tidak berturut turu, disebut dengan munqati’.

B. Dari Jurusan Matan

Hadits Dla’if yang disebabkan suatu sifat yang terdapat pada matan, ialah

a. Hadits Mauquf
b. Hadits Maqthu’

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel