Pengertian Dan Ciri Ciri Hadits Maudlu’

Pengertian Dan Ciri Ciri Hadits Maudlu’ 

Pengertian Hadits Maudlu’

Hadits Maudlu’ adalah hadits yang dibuat oleh seorang pendusta sebagaimana pengertian dalam kitab musthalahul hadits:

هُوَ الْمُخْتَلَعُ الْمَصْنُوْعُ الْمَنْصُوْبُ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم زُوْرًا وَبُهْتَانًا سَوَاءٌ كَانَ ذَلِكَ عَمْدًا اَمْ خَطَأً

Hadits yang dicipta serta dibuat oleh seseorang (pendusta), yang ciptaan itu dibangsakan kepada Rasulallah Saw, secara palsu dan dusta, baik hal itu disengaja, maupun tidak.

Yang dikatakan dengan rawi yang berdusta kepada Rasulallah Saw ialah mereka yang pernah berdusta dalam membuat hadits, walaupun hanya sekali seumur hidupnya. Hadits yang mereka riwayatkan tidak dapat diterima, biar mereka telah tobat sekalipun. Berlainan dengan  periwayatan orang yang pernah bersaksi palsu, jika ia telah bertobat dengan sungguh sungguh, maka dapat diterima.

Ciri Ciri Hadits Maudlu’

Sebagaimana para ulama menciptakan kaidah kaidah dan ketentuan ketentuan untuk mengetahui shahih, hasan, atau dlaif suatu hadits, mereka juga menentukan ciri ciri untuk mengetahui ke-maudlu-an suatu hadits. Mereka menentukan ciri ciri yang terdapat pada sanad dan ciri ciri yang terdapat pada matan hadits.

A. Ciri Ciri Hadits Maudlu’ Yang Terdapat Pada Sanad

Ciri ciri hadits maudlu’ dapat kita telusuri dari sanadnya. Dalam sanad hadits maudlu’ ada beberapa indikasi untuk mengetahui bahwa hadits itu maudlu’, yaitu:

1. Pengakuan dari pembuat

Seperti contoh pengakuan seorang guru tashawuf, ketika ditanya oleh Ibnu Ismail tentang keutamaan ayat ayat Al-Qur’an, guru tashawuf tersebut serentak menjawab:

لَمْ يُحَدِّثْنِى أَحَدٌ, وَلَكِنَّا رَأَيْنَا النَّاسَ قَدْ رَغِبُوْا عَنِ الْقُرْأَنِ فَوَضَعْنَا لَهُمْ هَذَا الْحَدِيْثَ لِيَصْرِفُوْا قُلُوْبَهُمْ اِلَى الْقُرْأَنِ.

Tidak seorangpun yang meriwayatkan hadits kepadaku, akan tetapi serentak kami melihat manusia manusia sama membenci Al-Qur’an, kami ciptakan untuk mereka hadits ini (tetang keutamaan ayat ayat Al-Qur’an), agar mereka menaruh perhatian untuk mencintai Al-Qur’an.

Pengakuan seorang rawi, menurut Ibnu Daqiqi’I-Id, belum dapat dipastikan me-maudlu’ an suatu hadits, karena mungkin sekali si rawi itu bohong dalam pengakuannya.

2. Qarinah Qarinah Yang Memperkuat Adanya Pengakuan Membuat Hadits Maudlu’.

Misalnya seorang rawi mengaku menerima hadits dari seorang guru, padahal ia tidak pernah bertemu dengan guru tersebut. Atau menerima dari seorang guru yang telah meninggal dunia sebelum ia dilahirkan.

3. Qarinah Qarinah Yang Berpautan Dengan Tingakah Lakunya

Seperti apa yang pernah dilakukan oleh Ghiyats bin Ibrahim, dikala ia berkunjung kerumah Al-Mahdy yang tengah bermain dengan burung merpati. Katanya:

لَا سَبْقَ اِلَّا فِي نَصْلٍ أَوْخُفٍّ أَوْحَافِرٍ أَوْجَنَاحٍ.

Tidak sah perlombaan itu selain mengadu anak panah, megadu unta, mengadu kuda, atau mengadu burung.

Perkataan “au janahin”( atau mengadu burung) adalah perkataan Gyiyats sendiri, yang dengan spontan ia tambahkan di akhir hadits yang ia ucapkan, dengan maksud untuk membesarkan hati, atau setidak tidaknya, membenarkan tindakan Al-Mahdy yang sedang melombakan burung.

Tingkah laku Giyats semacan itu menjadi qarinah untuk menetapkan ke-maudlu’-an suatu hadits.

B. Ciri Ciri Hadits Maudlu’ Yang Terdapat Pada Matan.

Ciri ciri hadits maudlu’ yang terdapat pada matan dapat ditinjau dari segi makna dan dari segi lafadznya.

1. Ciri ciri Hadits Maudlu Dari Segi Makna

Dari segi maknanya, Hadits maudlu’ memiliki makna yang bertentangan dengan Al-Qur’an, dengan hadits Mutawattir, dengan Ijma’ dan dengan logika yang sehat.

Contoh hadits maudlu’ yang maknanya bertentangan dengan Al-Qur’an:

وَلَدُ الزِّنَا لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلَى سَبْعَةِ أَبْنَاءٍ.

Anak zina itu tidak dapat masuk surga, sampai tujuh keturunan.

Makna hadits ini bertentangan dengan kandungan surat Al-An’an Ayat 164:

وَلَا تَزِرُوَازِرَةوِزْرَأُخْرَى.

Dan seorang yang berdosa tidak akan memikulkan dosa orang lain.

Kandungan ayat tersebut menjelaskan bahwa dosa seseorang tidak dapat dibebankan kepada orang lain, sampai seorang anak sekalipun tidak dapat dibebani dosa orang tuanya.

Pengertian Dan Ciri Ciri Hadits Maudlu’


2. Ciri Ciri Hadits Maudlu’ Dari Segi Lafadznya

Untuk meninjau hadits maudlu’ kita bisa lihat dari segi lafadznya, yaitu memiliki lafadz yang tidak baik, serta tidak fasih. Termasuk dalam hal kalimat yang sederhana, tetapi isinya berlebih lebihan. Umpamanya berisikan pahala yang besar sekali bagi amal perbuatan yang sedikit (kecil). Misalnya hadits maudlu’:

لُقْمَةٌ فِي بَطْنِ جَائِعٍ أَفْضَلُ مِنْ بِنَاءِ اَلْفِ جَامِعٍ.

Sesuap makanan di perut si lapar, adalah lebih baik daripada membangun seribu masjid Jami’.
Sementara kalau dari segi kefasihan, hanya terletak pada redaksinya saja, sedang isinya tidak kacau. Menurut Ibnu Hajar, tidak dapat dipastikan sebagai hadits maudlu’, sebab ada kemungkinan bahwa rawi hanya meriwayatkan maknanya saja, sedang redaksinya yang ia susun sendiri kurang fasih.

Kesimpulan

Dari sekian banyak materi tentang hadits maudlu, ada point yang wajib kita pahami, bahwa, berbagai macam ciri ciri hadits maudlu’ di atas bukanlah bahan yang bisa semena mena bisa kita buat untuk me-maudlu’-kan hadits yang meurut kita sendiri sesuai dengan apa yang kita peroleh dari materi di atas (ciri ciri hadits maudlu’). Materi di atas menyebutkan berbagai macam ciri ciri tentang hadits maudlu’, yang mana ciri ciri tersebut bermaksud untuk (sebagai) alamat, indikasi, atau titik dimana kita bisa mengungkap hadits tersebut maudlu’ atau tidak. Jika kita menemui hadits yang memuat ciri ciri hadits madlu’ seperti yang ada di materi ini, berarti hadits tersebut punya indikasi maudlu’ yang kemudian harus kita gali lagi dengan ilmu yang lebih tinggi tentang musthalahul hadits, atau bisa langsung kita konsultasikan ke pakar hadits, ulama ulama, kyai kyai, dan habaib habaib.

Demikian ulasan kami tentang pengertian dan ciri ciri hadits maudlu, semoga materi ini bisa menjadi manfaat untuk kita semua di dunia dan akhirat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel