Dalil Mencium Tangan Orang Shalih

Dalil Mencium Tangan Orang Shalih

Mencium tangan orang shalih adalah sebagian dari adab orang islam di seluruh dunia, mencium tangan tersebut sebagai bentuk memuliakan orang tersebut karena keilmuannya dan derajatnya, seperti halnya anak ketika bersalaman mencium tangan orang tuanya, dan santri atau murid yang bersalaman sekaligus mencium tangan guru atau Kyainya.

Mencium tangan memiliki makna merendahkan diri kita karena menjaga adab kepada orang yang kita cium tangannya karena keilmuannya atau derajatnya (lebih tua). Jadi secara kesimpulan ada dua orang yang layak kita cium tangannya, yaitu orang yang lebih tua dari kita dan orang yang memiliki kemuliaan ilmu.

Ada berbagai makna dibalik mencium tangan orang yang lebih tua dan orang yang mempunyai kemuliaan ilmu, antara lain:

1. Sebagai tanda penghormatan (menghormati) kepadanya.
2. Sebagai tanda sopan santun (adab) kita kepada yang lebih tua dan kepada ilmu.
3. Sebagai bentuk memuliakan orang yang lebih tua.
4. Sebagai bentuk memuliakan ilmu Allah Swt.
5. Merendahkan diri kita kepada yang lebih tua dan kepada ahli ilmu.
6. Sebagai tanda cinta kepada Ilmu Allah.

Orang yang layak kita cium tangannya karena lebih tua dan karena kemuliaan ilmunya antara lain:

1. Nabi Muhammad Saw, shahabat Nabi, Imam Madzhab, tabi’in.
2. Para ulama ulama, wali wali, dan kyai kyai.
3. Guru ngaji, ustad, dan tokoh tokoh agama.
4. Orang tua, dan orang lain yang lebih tua.
5. Guru sekolah, dan pemberi ilmu yang baik lainnya.

Mencium tangan memiliki landasan yang sebagaimana hadist berikut ini:

عَنْ زَارِعٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَكَانَ فِي وَفْدِ عَبْدِ الْقِيْسِ قَالَ فَجَعَلْنَا نَتَبَادَرُ مِنْ رَوَاحِلِنَا فَنُقَبِّلُ يَدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَرِجْلَهُ. (رواه أبو داود)

Dari Zari’ ra ia berada dalam sebuah rombongan Abdil Qiis, ia berkata, “kemudian kami bergegas dari rombongan perjalanan kami lalu kami mencium tangan Nabi Saw,  dan kaki beliau”. (HR. Abu Dawud).

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِي قِصَّةٍ قَالَ فَدَنَوْنَا يَعْنِي مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَبَّلْنَا يَدَهُ. (رواه أبو داود).

Dari Ibn Umar ra, dalam sebuah kisah, ia berkata, “kemudian kami mendekat kepada Nabi Saw, lalu mencium tangan beliau”. (HR. Abu Dawud).

Dalil Mencium Tangan Orang Shalih

Mencium tangan orang yang lebih tua dan orang yang ahli ilmu, perlu kita lestarikan, agar pelajaran adab dan budi pekerti semakin berkembang di tengah masyarakat, selain itu menciam tangan  tersebut merupakan sebagian dari marwah agama islam, karena mencium tangan orang alim adalah sebagian akhlak atau budi pekerti orang yang beragama Islam.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel