Ciri Ciri Radikal
Selasa, 03 Maret 2020
Edit
Ciri Ciri Radikal
Materi ciri ciri radikal ini hasil dari kajian keadaan yang terjadi, yang mana akhir akhir ini marak sekali istilah islam radikal, garis keras, intoleran, sehingga sebagian yang belum mengenal istilah tersebut harus bertanya tanya dan kebingungan.
Semoga dari materi ini bisa sedikit memberikan jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang muncul di kalangan masyrakat, berikut ini ciri ciri radikal.
1. Memahami ayat Al-Qur’ an Maupun Hadist Secara Tekstual
Memahami ayat Al-Qur’ an maupun Hadist secara Tekstual salah satu ciri ciri dari radikal, hal tersebut disebabkan kurang mumpuninya ilmu ilmu yang berkaitan dengan keduanya, seperti contoh ilmu kaidah fiqih, ilmu alat, dan ilmu tafsir, asbabun nuzul dll.
Jika kita memahami Al-Qur’an maupun hadist secara tekstual, maka akan menjadi peluang besar kita seenaknya sendiri memaknai, entah dari menafsiri dan mengartikan yang nantinya berujung kesesatan maksud dan tujuan dari ayat tersebut.
Hal ini juga termasuk hal yang fatal, karena akan menyebabkan berselisihnya makna dan menimbulkan persepsi beda, apalagi jika dibawakan oleh tokoh agama namun belum mumpuni keilmuannya, maka akan berpeluang menyesatkan umat dan terbenturnya umat.
2. Pemahaman Yang Terbalik
Maksud dari pemahaman terbalik adalah mematahkan nilai dan makna dengan alasan yang di tolak belakangkan, contoh:
“Allah akan meberikan surga bagi orang orang yang sabar” jika teks tersebut dimaknai dengan pemahaman yang terbalik maka akan bermakna “ saya tidak akan sabar jika tidak di kasih surga”.
Pemahaman yang terbalik seperti contoh tersebut, akan menjadi kesalah fahaman bagi orang yang menerapkannya, karena pemahaman terbalik tersebut mengajarkan nilai pamrih dan kedangkalan pola pikir, sehingga menimbulkan keangkuhan, selain itu juga mengajarkan tidak percaya pahala dan kehikmahan.
3. Sulit Mengutamakan Hikmah Dalam Menghadapi Kehidupan
Maksudnya adalah tidak mengutamakan hikmah atau husnudzon dalam menghadapai kehidupan, seperti contoh jika melihat orang yang melakukan kesalahan, tanpa pikir panjang yang spontan melintas di benaknya adalah suudzon, tanpa mempertimbangkan memaknai kebaikan atau huznudzon.
Orang yang sudah dikuasai suudzon sangat akan kesulitan berfikir huznudzon dan selalu mencari celah berfikir negatif dan mencari cari kesalahan. Akhirnya jika seperti itu apa yang dihadapannya semuanya merasa salah dan layak disalahkan, seolah dirinya ahli dari semunya, tanpa punya salah, dan paling benar.
Itulah tadi tiga ciri ciri radikal yang kami rangkum, semoga bisa memberikan gambaran sehingga kita bisa menjadi lebih baik. Materi ini masih memiliki sambungan.
Materi ciri ciri radikal ini hasil dari kajian keadaan yang terjadi, yang mana akhir akhir ini marak sekali istilah islam radikal, garis keras, intoleran, sehingga sebagian yang belum mengenal istilah tersebut harus bertanya tanya dan kebingungan.
Semoga dari materi ini bisa sedikit memberikan jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang muncul di kalangan masyrakat, berikut ini ciri ciri radikal.
1. Memahami ayat Al-Qur’ an Maupun Hadist Secara Tekstual
Memahami ayat Al-Qur’ an maupun Hadist secara Tekstual salah satu ciri ciri dari radikal, hal tersebut disebabkan kurang mumpuninya ilmu ilmu yang berkaitan dengan keduanya, seperti contoh ilmu kaidah fiqih, ilmu alat, dan ilmu tafsir, asbabun nuzul dll.
Jika kita memahami Al-Qur’an maupun hadist secara tekstual, maka akan menjadi peluang besar kita seenaknya sendiri memaknai, entah dari menafsiri dan mengartikan yang nantinya berujung kesesatan maksud dan tujuan dari ayat tersebut.
Hal ini juga termasuk hal yang fatal, karena akan menyebabkan berselisihnya makna dan menimbulkan persepsi beda, apalagi jika dibawakan oleh tokoh agama namun belum mumpuni keilmuannya, maka akan berpeluang menyesatkan umat dan terbenturnya umat.
2. Pemahaman Yang Terbalik
Maksud dari pemahaman terbalik adalah mematahkan nilai dan makna dengan alasan yang di tolak belakangkan, contoh:
“Allah akan meberikan surga bagi orang orang yang sabar” jika teks tersebut dimaknai dengan pemahaman yang terbalik maka akan bermakna “ saya tidak akan sabar jika tidak di kasih surga”.
Pemahaman yang terbalik seperti contoh tersebut, akan menjadi kesalah fahaman bagi orang yang menerapkannya, karena pemahaman terbalik tersebut mengajarkan nilai pamrih dan kedangkalan pola pikir, sehingga menimbulkan keangkuhan, selain itu juga mengajarkan tidak percaya pahala dan kehikmahan.
3. Sulit Mengutamakan Hikmah Dalam Menghadapi Kehidupan
Maksudnya adalah tidak mengutamakan hikmah atau husnudzon dalam menghadapai kehidupan, seperti contoh jika melihat orang yang melakukan kesalahan, tanpa pikir panjang yang spontan melintas di benaknya adalah suudzon, tanpa mempertimbangkan memaknai kebaikan atau huznudzon.

Orang yang sudah dikuasai suudzon sangat akan kesulitan berfikir huznudzon dan selalu mencari celah berfikir negatif dan mencari cari kesalahan. Akhirnya jika seperti itu apa yang dihadapannya semuanya merasa salah dan layak disalahkan, seolah dirinya ahli dari semunya, tanpa punya salah, dan paling benar.
Itulah tadi tiga ciri ciri radikal yang kami rangkum, semoga bisa memberikan gambaran sehingga kita bisa menjadi lebih baik. Materi ini masih memiliki sambungan.