Dibalik kisah Nabi Musa Melawan Fir’aun

Khutbah Jumat Bulan Muharrom Terbaru

Tema: Dibalik kisah Nabi Musa melawan Fir’aun

Khutbah jumat ini di tulis oleh Ustad Mohamad Nurofik, diambil dari refrensi yang terpercaya, salah satunya  dari kitab lirboyo, dapat di pastikan khutbah ini bermanhaj Ahlus sunnah Wal Jama’ah, simple, singkat, dan jelas, mudah dipahami oleh mustamik. Silahkan di amalkan.

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ فَاضَلَ بَيْنَ الشُّهُوْرِ وَالْاَيَّامِ. وَفَضَلَ يَوْمَ عَاشُرَاءَ عَلَى جَمِيْعِ أَيَّامِهِ وَجَعَلَهُ لِعَقْدِ أَيَّامِ الشَّهْرِ وَاسِطَةَ النَّظَامْ.

 أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ حَمْدَ عَبْدٍ مُعْتَرِفٍ بِأَنَّ التَّوْفِيْقَ لِلْحَمْدِ مِنْ نِعَمِهِ الْعِظَامْ. وَأَشْكُرُهُ عَلَى مَوَاهِبِهِ الْجِسَامِ.

وَاَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنْفَرِدُ بِالْكَمَالِ وَالبَقَاءِ وَالدَّوَامِ. سَهَادَةً مُبَرَأَةً مِنَ الشِّرْكِ وَالشُّكُوْكِ وَاْلاَوْهَامْ.

 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ مُرْسَلٍ وَأَفْضًلُ اِمَامْ.

 اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْاَئِمَّةِ الْاَعْلَامِ وَمَصَابِيْحِ الظَّلَامْ.

 اَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ تَعَلَى وَاعْلَمُوْا أَنَّكُمْ قَدِ اسْتَقْبَلْتُمْ عَامًا جَدِيْدًا. وَشَهْرًا مُفَضَّلَا حَمِيْدًا.

Hadirin jama'ah jum’at rohimakumullah.

Mari kita bersama sama meningkatkan takwa kita kepada Allah Swt dengan berusaha yang sungguh sunggu untuk menjalankan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya
Harus kita ketahui, bahwa sesungguhnya kita semua dan seluruh umat islam di belahan dunia, sudah memasuki tahun baru Hijriyah pada bulan muharrom ini, harus kita syukuri kita masih di beri kesempatan oleh Allah untuk bisa mengumpulkan amal sholih sampai saat ini, lebih lebih di bulan muharrom ini, bulan muharrom adalah salah satu bulan yang di utamakan oleh Allah Swt sebagaimana Sabda Nabi Saw:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الَّذِيْ تَدْعُوْنَهُ الْمُحَرَّمْ.

Artinya: seutama-utamanya puasa setelah bulan romadlon yaitu puasa di bulannya Allah, yang disebut bulan muhammarom. (H.R Ahmad dan Ibnu Majah).

Hadirin jama'ah jum’at rohimakumullah.

Diriwayatkan dari shohabat Ibnu Abbas ra, ketika Rosulallah tiba di kota madinah, rosulallah mengetahui oran-orang yahudi sedang puasa di hari 10 bulan Muharrom, orang orang yahudi berkata, “Hari ini adalah hari yang agung, Allah menyelamatkan Nabi Musa beserta kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun beserta golongannya, Maka Nabi Musa berpuasa di hari ini karena rasa syukur kepada Allah Swt, maka kita juga mengikuti puasa di hari ini”.

Setelah mendengar cerita itu, Rosulallah Saw bersabda:

نَحْنُ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَبِصِيَامِهِ.

Artinya: “Kita lebih punya hak terhadap apa yang di lakukan Nabi Musa dari pada kamu semua, setelah itu Nabi berpuasa dan memerintahkan kepada kita semua agar berpuasa di hari itu”. (H.R. Ibnu Hibban).

Selain dari riwayat shohabat tadi, ada periwayat lain yang menyebutkan, Nabi Saw bersabda:

لَئِنْ بَقِيْتُ اِلَى قَابِلٍ لَأَصُوْمَنَّ التَاسِعَ مَعَ العَاشِرَ.

Artinya: Seandainya aku (Nabi Saw)masih hiduo sampai tahun yang akan datang, aku (Nabi Saw) akan berpuasa pada hari di tanggal sembilan dan sepuluh (Muharoom). (H.R Muslim).

tema di balik kisah nabi musa melawan fir'aun

Hadirin jama'ah jum’at rohimakumullah.

Hal itu, diawali ketika Nabi Musa beserta kaumnya keluar menuju ke tempat yang sudah di janjikan, setelah itu Fir’aun dan tentara tentaranya mengejar Nabi Musa, ketika golongan Nabi Musa berhadap hadapan dengan Golongan Fir’aun, kaum Nabi Musa berkata: Sejatinya kita akan di kejar oleh Fir’aun, setelah itu Nabi Musa berkata: “ Jangan bicara seperti itu, sesungguhnya Allah Swt bersama kita semua, Allah akan memberi petunjuk kepada kita semua.

Setelah itu Nabi Musa dan kaumnya kebingungan, sementara Fir’aun dan bala tentaranya sudah semakin dekat, setelah itu Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Musa, Wahai Musa, pukullah lautan itu menggunakan tongkatmu!, ketika tongkat Nabi Musa di pukulkan ke lautan, maka lautan pun terbelah menjadi dua belas bagian, sama seperti jumlah golongan Nabi Musa, setelah itu Nabi Musa beserta kaumnya melewati lautan itu dengan mudah.

Setelah Nabi Musa dan kaumnya telah berhasil melewati lautan itu, pasukan Fir’aun telah ampai di pertengahan laut, seketika itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Musa untuk memukulkan lagi tongkatnya, ketika tongkat Nabi Musa di pukulkan ke lautan lagi, maka lautan itupun kembali menyatu tertutupu lagi, lautan itupun menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya.

Setelah itu jasad Fir’aun diselamatkan oleh Allah, karena agar menjadi pelajaran dan peringatan kepada kita semua, sebagaimana firman Allah Swt:

فَاالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ أَيَةً وَاِنَّ كَثِيْرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ اَيَاتِنَا لَغَافِلُوْنَ.

Artinya: Maka pada hari ini Aku menyelamatkan jasadmu, agar kamu menjadi pelajaran untuk orang orang yang datang sesudah kamu, dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda tanda kekuasaan Kami. (Q.S Yunus Ayat: 92)


Baca Juga: Khutbah Jum'at Bulan Muharrom Terbaru 2

Hadirin jama'ah jum’at rohimakumullah.

Harus kita mengerti hikmah di balik kisah Nabi Musa melawan Fir’aun, bahwa gantinya tahun bulan dan hari, sejatinya adalah sebuah kabar kematian buat kita semua, ketahuilah bahwa hakikatnya perjalanan kita menuju alam kubur akan semakin dekat.

Maka dari itu mari kita semua berlomba dalam mengumpulkan bekal amal sholih kita, menjauhi perkara yang di larang Allah, dan selalu memohon ampunan kepada Allah Swt dengan taubat yang sesungguh gungguhnya, semoga kelak kita di akhirat buku amal kita di penuhi dengan catatan kebaikan dan amal sholih, dan semoga kita di panggil Allah dalam keadaan Khusnul Khotimah. Amin ya robbal alamin.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْ اِسْرَائِيْلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُوْدُهُ بُغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى اِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ اَمَنْتُ أَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا الَّذِىْ أَمَنَتْ بِهِ بَنُوْ اِسْرَائِيْلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِا لْاَيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيْمِ اِنَّهُ تَعَالَى جَوَادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَءُوْفٌ رَّحِيْم

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel